Thailand telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan utama dalam industri e-sport di Asia Tenggara. Dengan dukungan pemerintah, komunitas gamer yang aktif, dan prestasi internasional, Thailand kini menjadi pusat gravitasi bagi para profesional dan penggemar e-sport di kawasan ini.
Thailand: Pemimpin E-Sport ASEAN
Pada tahun 2024, Thailand tercatat sebagai negara dengan pendapatan e-sport tertinggi di Asia Tenggara, mengalahkan negara-negara besar lainnya seperti Indonesia dan Malaysia. Menurut data dari Seasia.co, Thailand memperoleh pendapatan sebesar $28.12 juta USD dari berbagai turnamen e-sport, menempatkannya di peringkat ke-16 dunia dalam hal pendapatan e-sport .
Sebelumnya, pada tahun 2023, Thailand berada di posisi kedua di Asia Tenggara dengan pendapatan sekitar $19.68 juta USD, hanya sedikit di bawah Filipina yang mencatatkan $22.17 juta USD .
Prestasi dan Turnamen Bergengsi
Thailand telah menjadi tuan rumah berbagai turnamen e-sport bergengsi, seperti PUBG Mobile Global Championship 2023 dan Free Fire World Series. Selain itu, negara ini juga akan menjadi tuan rumah SEA Games 2025, di mana Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) akan menjadi cabang olahraga medali, menegaskan posisi Thailand sebagai pusat e-sport di Asia Tenggara .
Walaupun negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan dikenal sebagai raksasa industri gim, data menunjukkan bahwa Polandia menempati posisi teratas dalam hal durasi main konsol gim per hari. Ini membuktikan bahwa kecintaan pada gim konsol tidak hanya tentang siapa yang memproduksi gim terbaik, tetapi juga bagaimana budaya dan komunitas di suatu negara mendukung aktivitas gaming.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan popularitas konsol gim, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan posisi ini akan berubah, tergantung bagaimana tren hiburan digital di berbagai negara berevolusi.